Sabtu, 30 Agustus 2008 sesuai rencana awal, tim sioux satu persatu mulai berdatangan di kantor Balaikota Depok. Neneng, Witri, Oney mencatatkan diri sebagai tim pertama yang hadir di lokasi. Menyusul Aji, Irwan, Jabrik dan terakhir Herna yng membawa "anak - anak" sioux untuk diperkenalkan dengan peserta upacara. Tim Homalopsis Scout (HS) lebih semangat lagi datangnya...sebagian dari mereka bahkan sempat menginap semalam di kwarcab Kota Depok. Sambil menunggu upacara dimulai, tim HS dan tim SIOUX berkumpul mengadakan koordinasi untuk snake performance yang akan digelar. Jadwal tampil kita tepat setelah upacara ditutup dan hanya di kasih waktu 15 menit.
Setelah hampir tiba waktunya, tim HS membuat lingkaran menggunakan garam yang ditabur di tanah dengan diameter sekitar 4 m. Setelah atraksi dibuka oleh Irwan dan Witri selaku host SIOUX saat itu, ular-ular pun mulai dilepaskan satu persatu dari tengah lingkaran.. diluar lingkaran berdiri para anggota HS yang membuat lingkaran untuk menyaksikan tingkah laku ular yang dilepas. Kobra, welang, piton dan ular kadut yang dilepas ditengah menunjukkan aktifitas pergerakan keluar lingkaran. Terbukti benar bahwa ular tidak takut dengan garam. Satu persatu ular melewati batas garam yang ditabur dan pembuktian bahwa jika bertemu dengan ular kita harus diam pun sempat kita lakukan didepan sekitar 1000 orang pesera upacara dan pembina upacara. Host SIOUX, secara detail menjelaskan kepada audiens tingkah laku si ular dan aktifitas anggota HS dan SIOUX... dengan antusias dan penuh gaya bak penyiar radio, mereka menyampaikan informasi silih berganti tentang ular...dan pengenalan teknik penanganan ular raksasa akhirnya dimulai...
3 orang anggota HS yang masih kelas 2 -3 SMP dan baru 1 minggu berkenalan dengan ular dan telah dilatih secara intensif untuk mendalami teknik handle ular piton bergerak maju ke depan. Seekor ular piton dengan panjang sekitar 3 meter yang masih liar dan agresif bergerak gesit ditengah lapangan segera mereka hampiri. Seorang anggota tim langsung menyambar ekor sebagai upaya pengendalian ular lalu seorang lagi berada di depan untuk memancing perhatian ular...hingga satu saat, ketika ular sudah mengurangi gerakannya, dengan tenang dan pelan anggota tim ketiga bergerak pelan, pasang kuda-kuda untuk menangkap kepala ular dari belakang..... dan tertangkaplah si kepala ular itu. Karena merasa terancam, si ular segera membelit tangan yang menangkap.. bahkan dalam upayanya, si penangkap cukup kesulitan melepaskan belitan sendirian. Belitan akhirnya dapat dilepas karena di bantu oleh teman-teman anggota timnya yang dengan sigap maju ke depan membantu melepas belitan.
Penampilan berikutnya adalah menunjukkan teknik penanganan ular kobra. Dilakukan oleh tim sioux mengingat ular ini sngat berbisa dan berbahaya. Sebagai salam penutup, tim sioux mengeluarkan seekor ular king kobra dengan panjang 3 meter. Dengan teknik tingkat tinggi, salah satu anggota sioux menunjukkan bahwa selama kita mempelajari karakter dan tingkah laku ular, kita kan bisa mengantisipasi bahaya ular itu. Dan selesailah acara pengenalan ular di ajang Upacara Hari Pramuka Kota Depok yang dihadiri pejabat teras Kota Depoks serta pengurus pramuka se-KOta Depok. Thx to HS yang memfasilitasi SIOUX untuk bersama menunjukkan pengetahuan yang positif dan benar tentang karakter ular Indonesia.
Setelah foto-foto, istirahat dan ngobrol santai..... jam 11-an, tim SIOUX melanjutkan perjalanan ke Joglo, Jakarta Barat menggunakan mobil jemputan. Aji, Oney, Jabrix, Witri dan Neneng yang "dipaksa" ikut pun mulai bergerak menuju ke sana...cerita pun berlanjut... :D
save our snake...
catatan : tukang foto Neneng, pake kamera Witri..
written by : Aji. R. P
edited & uploaded by : Rahmat